Sabtu, 29 April 2017

Serigala Yang Terlihat Baik Dan Penggembala

Serigala Yang Terlihat Baik Dan Penggembala

Pengarang: Aesop
Kategori: Fabel
Seekor serigala telah lama mengincar segerombolan domba, dimana gembala pemilik domba selalu menjaga domba-dombanya dengan sangat berhati-hati dan berusaha mencegah agar serigala tersebut tidak dapat memangsa dombanya. Tetapi sang Serigala terlihat tidak pernah mencoba untuk memangsa dombanya, malahan terlihat membantu sang Gembala menjaga dan menggembalakan domba. Pada akhirnya sang Gembala terbiasa melihat bagaimana sang Serigala menjaga dombanya sehingga sang Gembala lupa betapa jahatnya sang Serigala.
Suatu hari, sang Gembala bepergian cukup jauh dan mempercayakan domba-dombanya dibawah pengawasan sang Serigala saat berangkat. Tetapi betapa terkejutnya sang Gembala saat pulang dan melihat betapa banyak domba-dombanya hilang dan dimangsa oleh sang Serigala. Dia lalu menyesali kebodohannya mempercayai sang Serigala.
Pesan Moral: Serigala, tetaplah serigala. Penjahat, tetaplah penjahat. Janganlah mermpercayai penjahat.
- See more at: http://www.rumahdongeng.com/cerita-anak.php?id=586#sthash.4PktSLMP.dpuf

Kisah Lutung Kasarung

Kisah Lutung Kasarung

Pengarang: Anonim
Kategori: Cerita Rakyat
Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.
Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.
Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.
- See more at: http://www.rumahdongeng.com/cerita-anak.php?id=588#sthash.6tsgh8a0.dpuf

Rusa Jantan Dan Bayangannya Pada Air

Rusa Jantan Dan Bayangannya Pada Air

Pengarang: Aesop
Kategori: Fabel
Seekor rusa jantan yang minum dari air sungai yang bening, melihat bayangan dirinya yang terpantul dari air yang jernih. Ia lalu mengagumi kedua tanduknya yang sangat indah, tetapi merasa malu dengan kakinya yang kurus.
"Bagaimana hal ini bisa terjadi, sepertinya saya tidak beruntung memiliki kaki kurus seperti ini sementara di kepala saya terpasang tanduk indah yang seperti mahkota." Keluhnya.
Tiba-tiba, sang Rusa mencium bau seekor macan kumbang yang mendekat ke arahnya dan sesegera mungkin sang Rusa berlari masuk ke dalam hutan. Sialnya, saat berlari di dalam hutan, tanduknya tersangkut pada cabang pohon sehingga macan kumbang yang mengejarnya dengan segera dapat menangkap dan memangsanya. Rusa jantan yang malu akan kakinya yang kurus, seharusnya bisa menyelamatkan dirinya apabila tanduk yang tak berguna - yang dikaguminya sebagai mahkota, tidak tersangkut di cabang pohon.
Pesan Moral: Kita cenderung menyukai hal-hal yang bersifat perhiasan walaupun tidak terlalu berguna.
- See more at: http://www.rumahdongeng.com/cerita-anak.php?id=581#sthash.PxYXANrL.dpuf

Mawar Untuk Mama

Mawar Untuk Mama

Pengarang: Anonim
Kategori: Tumbuhan, Umum
Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan beberapa bunga yang akan dikirimkan kepada Mamanya yang tinggal dua ratus mil jauhnya dari tempatnya tinggal.
Sewaktu keluar dari mobil, dia melihat seorang gadis kecil duduk menangis di tepi jalan. Pria itu bertanya, “Kenapa kau menangis?”
Gadis itu menjawab, “Aku ingin beli bunga mawar untuk Mamaku. Tapi, aku hanya memiliki tujuh puluh lima sen. Sedangkan mawar harganya dua dolar.”
Kisah Inspiratif – Mawar untuk Mama
Pria itu tersenyum dan berkata, “Ya sudah, ayo ikut denganku, akan kubelikan kau bunga mawar.” Dia pun membelikan gadis kecil itu bunga mawar dan memesan bunga mawar untuk Mamanya sendiri.
Ketika mereka meninggalkan toko, pria itu menawarkan tumpangan untuk mengantar si gadis ke rumah. Gadis kecil itu mau.
Mereka pun ke sebuah areal pemakaman. Gadis kecil itu mengajak pria itu ke sebuah makam yang baru saja dibuat. Di situlah, Mama si gadis dimakamkan.
Pria itu pun kembali ke toko bunga, membatalkan pengiriman paket bunga. Dia akan membawa bunga itu pada Mamanya sendiri dan melajulah dia sejauh dua ratus mil ke rumah Mamanya.
Hidup ini singkat. Luangkan waktu sebanyak yang kalian untuk orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian. Nikmati setiap momen bersama mereka sebelum terlambat. Tidak ada yang lebih penting daripada keluarga.
- See more at: http://www.rumahdongeng.com/cerita-anak.php?id=598#sthash.upoeaJaF.dpuf

Guy Dan Seekor Lebah

Guy Dan Seekor Lebah

Suatu hari, lebah besar berwana kuning dan hitam masuk ke rumah Guy. Guy tertarik dan mengamatinya.Di sebuah desa, hiduplah seorang anak bernama Guy. Badannya gemuk dan putih. Seperti anak lain, Guy mempunyai rasa penasaran terhadap berbagai hal.
Agar Iebah tidak keluar, Guy menutup pintu dan jendela rumahnya. Tak lama kemudian, lebah itu hendak keluar. la terbang ke arah jendela kaca yang memperlihatkan pemandangan di luar rumah. Lebah menabrak jendela kaca dan terpental. Begitu berlangsung berkali-kali.
Guy yang penasaran ingin menyentuh sayap lebah. Dia lupa nasihat Ibunya bahwa seekor lebah bisa menyengat. Akhirnya, Iebah itu menyengat tanngan Guy. Guy pun berteriak kesakitan sampai terdengar oleh ibunya yang sedang memasak di dapur. Ibu Guy pun berlari mendatanginya yang sedang menangis.

"Ada apa, Guy?" tanya ibu.
"Aku hendak memegang lebah dan ia menyengatku, Bu," kata Guy sambil menangis.
Ibu segera mengobati telunjuk Guy yang disengat Iebah. "Ibu sudah menasihatimu tentang lebah. Lain kali, kau harus lebih menuruti nasihat ibu, ya!" kata ibu pada Guy menasihati.
Guy mengangguk sambil terus menangis. Sejak hari itu, Guy selalu menuruti nasihat ibunya.
Pesan Moral dari Contoh Cerita Pendek Dari Yunani adalah ingat nasihat ayah dan ibumu. Kamu harus tahu bahaya dari lingkungan sekitarmu. Bertanyalah kepada orangtua jika ingin melakukan sesuatu. Sesuatu yang terlihat indah dan lucu, belum tentu baik untukmu.

Anjing Bodoh Yang Serakah

Anjing Bodoh Yang Serakah

Kemudian, anjing pun berjalan sampai akhirnya tiba di tepi sebuah sungai. la harus menyeberangi sungai itu untuk menuju rumahnya.Seekor anjing berhasil mencuri sepotong daging dari rumah penduduk. la berlari membawa daging itu ke sarangnya. "Aku akan menikmati daging yang lezat ini di rumahku," pikirnya.
Ketika memandang ke permukaan sungai, anjing itu melihat seekor anjing lain di dalam air yang juga sedang menggigit potongan daging. la tidak tahu kalau anjing dalam air itu adalah bayangannya sendiri. Rasa serakah si anjing membuatnya mengira potongan daging yang digigit anjing di dalam air itu lebih besar.

"Wah, anjing itu punya daging yang lebih besar dibandingkan dagingku. Aku harus merebutnya,, pikirnya.
la menakuti anjing di dalam air agar menjatuhkan dagingnya. Tapi, anjing di dalam air balas menakutinya dan tidak menjatuhkan dagingnya.
Anjing terus mencoba menakutinya. Tapi, anjing dalam air semakin membalas menakutinya.
Anjing itu pun marah. la menerjang ke dalam air hendak menyerang. Saat itulah daging dalam mulutnya lepas dan terbawa arus sungai.
Anjing dalam air juga ternyata kehilangan dagingnya. Kini, anjing yang serakah itu bukannya mendapatkan dua potong daging, justru kehilangan dagingnya.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Pendek Dari Yunani adalah jangan jadi anak yang bodo dan serakah. Syukurilah apa yang kamu punya. Jangan iri pada apa yang dimiliki oleh orang lain. Belum tentu yang dimiliki orang lain akan baik untukmu.

Angsa Yang Bertelur Emas

Angsa Yang Bertelur Emas
Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya Esoknya, angsa itu mengeluarkan telur emas.
"Angsa ajaib," kata petani. la segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di pasar untuk mengetahui apakah telur itu benar-benar emas.
"Ini emas murni," kata pedagang emas. Pedagang membeli emas itu dengan uang yang banyak.
Sejak saat itu, angsa setiap hari mengeluarkan telur emas. Kini, petani telah memiliki selusin telur emas. Tapi, ia masih belum puas.
"Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan Iebih dari satu telur emas setiap hari agar aku cepat kaya," kata petani.
Setelah angsa mengeluarkan telur emas yang banyak dalam sehari, petani masih belum puas juga. "Angsa itu mengeluarkan banyak telur emas. Aku tidak akan menunggu besok. Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya," pikir petani.
Petani menyembelih angsa, tapi ia sangat kaget. la tidak menemukan satu telur emas pun dalam tubuh angsa.
Kini, ia hanya bisa menyesal. Karena serakah, ia telah menyembelih angsa. Andai saja ia tidak me nyembelih angsa itu, ia pasti masih bisa mendapat- kan telur emas. Itulah akibat dari keserakahan.
Pesan Moral dari Kumpulan Dongeng Pendek dari Yunani adalah jangan jadi orang yang serakah. Sabar dan bekerja keraslah untuk meraih kesuksesan. Orang yang serakah dan tidak sabar hanya akan mendapat kerugian. Tuhan sangat benci orang serakah.

Rabu, 22 Maret 2017

DONGENG PUTRI TIDUR 


Setiap hari raja dan permaisuri selalu berdoa agar dikaruniai seorang anak. Akhirnya, doa raja dan permaisuri dikabulkan. Setelah 9 bulan mengandung, permaisuri melahirkan seorang anak wanita yang cantik.

Raja sangat bahagia, ia mengadakan pesta dan mengundang kerajaan sahabat serta seluruh rakyatnya. Raja juga mengundang 7 penyihir baik untuk memberikan mantera baiknya.

"Jadilah engkau putri yang baik hati", kata penyihir pertama.

"Jadilah engkau putri yang cantik", kata penyihir kedua.

"Jadilah engkau putri yang jujur dan anggun", kata penyihir ketiga.

"Jadilah engkau putri yang pandai berdansa", kata penyihir keempat.

"Jadilah engkau putri yang bijaksana", kata penyihir kelima.

"Jadilah engkau putri yang pandai menyanyi", kata pneyihir keenam.

Sebelum penyihir ketujuh memberikan mantranya, tiba-tiba pintu istana terbuka. Sang penyihir jahat masuk sambil berteriak, "Mengapa aku tidak diundang ke pesta ini?"

Penyihir terakhir yang belum sempat memberikan mantanya sempat bersembunyi dibalik tirai.

"Karena aku tidak diundang, aku akan mengutuk anakmu."

Penyihir tua yang jahat segera mendekati tempat tidur sang putri sambil berkata, "sang putri akan mati tertusuk jarum pemintal benang, ha ha ha ha!..".

Si penyihir jahat segera pergi setelah mengeluarkan kutukannya. Para undangan terkejut mendengar kutukan sang penyihir jahat itu. Raja dan permaisuri menangis sedih.

Pada saat itu, muncullah penyihir baik yang ketujuh.

"Jangan khawatir, aku bisa meringankan kutukan penyihir jahat," ujar penyihir ketujuh.

"Sang putri tidak akan wafat, ia hanya akan tertidur selama 100 tahun setelah terkena jarum pemintal benang, dan ia akan terbangun kembali setelah seorang pangeran datang padanya", lanjut penyihir ketujuh.

Setelah kejadian itu, raja segera memerintahkan agar semua alat pemintal benang yang ada di negerinya segera dikumpulkan dan dibakar.

Enam belas tahun kemudian, sang putri telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan baik hati. Tidak berapa lama raja dan permaisuri melakukan perjalanan ke luar negeri.

Sang putri yang cantik tinggal di istana. Ia berjalan-jalan keluar istana. Ia masuk ke dalam sebuah puri. Di dalam puri itu, ia melihat sebuah kamar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia membuka pintu kamar tersebut dan ternyata di dalam kamar itu, ia melihat seorang nenek sedang memintal benang.

Setelah berbicara dengan nenek tua, sang putri duduk di depan alat pemintal dan mulai memutar alat pemintal itu.

dongeng putri tidur


Ketika sedang asyik memutar alat pintal, tiba-tiba jari sang putri tertusuk jarum alat pemintal. Ia menjerit kesakitan dan tersungkur di lantai.

"Hi hi hi..... tamatlah riwayatmu!", kata sang nenek yang ternyata adalah si penyihir jahat.

Hilangnya sang putri dari istana membuat khawatir orang tuanya. Semua orang diperintahkan untuk mencari sang putri. Sang putri pun ditemukan. Tetapi ia dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Anakku! malang sekali nasibmu" ratap raja.

Tiba-tiba datanglah penyihir muda yang baik hati.

"Jangan khawatir, tuan putri hanya akan tertidur seratus tahun," kata penyihir.

"Tapi ia tidak akan sendirian. Aku akan menidurkan kalian semua," lanjutnya sambil menebarkan sihirnya ke seisi istana.

Kemudian, penyihir itu menutup istana dengan semak berduri agar tak ada yang bisa masuk ke istana.

Seratus tahun yang panjang pun berlalu. Seorang pangeran dari negeri seberang kebetulan lewat di istana yang tertutup semak berduri itu.

Menurut cerita orang desa di sekitar situ, istana itu dihuni oleh seekor naga yang mengerikan. Tentu saja pangeran tidak percaya begitu saja pada kabar itu.

"Akan kuhancurkan naga itu," kata sang pangeran.

Pangeran pun pergi ke istana. Sesampai di gerbang istana, pangeran mengeluarkan pedangnya untuk memotong semak belukar yang menghalangi jalan masuk.

Namun, setelah dipotong berkali-kali semak itu kembali seperti semula.

"Semak apa ini?" kata pangeran keheranan.

Tiba-tiba muncullah seorang penyihir muda yang baik hati.

"Pakailah pedang ini," katanya sambil memberikan sebuah yang pangkalnya berkilauan.

Dengan pedangnya yang baru, pangeran berhasil masuk ke istana.

"Nah itu dia menara yang dijaga oleh naga."

Pangeran segera menaiki menara itu. Penyihir jahat melihat kejadian itu melalui bola kristalnya.

"Akhirnya kau datang, pangeran. Kau pun akan terkena kutukan sihirku!" Penyihir jahat itu bergegas naik ke menara.

Ia menghadang sang pangeran.

Hai pangeran! jika kau ingin masuk, kau harus mengalahkan aku terlebih dahulu!" teriak si penyihir.

Dalam sekejap, ia merubah dirinya menjadi seekor naga raksasa yang menakutkan. Ia menyemburkan api yang panas.

Pangeran menghindar dari semburan api itu. Ia menangkis sinar yang terpancar dari mulut naga itu dengan pedangnya.

Ketika mengenai pangkal pedang yang berkilau, sinar itu memantul kembali dan mengenai mata sang naga raksasa. Kemudian, dengan secepat kilat, pangeran melemparkan pedangnya ke arah leher sang naga.

"Aaaaa....!"

Naga itu jatuh terkapar di tanah, dan kembali ke bentuk semula, lalu mati.

Begitu tubuh penyihir tua itu lenyap, semak berduri yang selama ini menutupi istana ikut lenyap. Di halaman istana, bunga-bunga mulai bermekaran dan burung-burung berkicau riang. Pangeran terkesima melihat hal itu. Tiba-tiba penyihir muda yang baik hati muncul di hadapan pangeran.

"Pangeran, engkau telah berhasil menghapus kutukan atas istana ini. Sekarang pergilah ke tempat sang putri tidur," katanya.

Pangeran menuju ke sebuah ruangan tempat sang putri tidur. Ia melihat seorang putri yang cantik jelita dengan pipi semerah mawar yang merekah.

"Putri, bukalah matamu," katanya sambil menggengam tangan sang putri.

Pangeran mencium pipi sang putri. Pada saat itu juga, hilanglah kutukan sang putri.

Setelah tertidur selama seratus tahun, sang putri terbangun dengan kebingungan.

"Ah apa yang terjadi?Siapa kamu?"tanyanya.

Lalu pangeran menceritakan semua kejadian yang telah terjadi pada sang putri.

"Pangeran, kau telah mengalahkan naga yang menyeramkan. Terima kasih pangeran," kata sang putri.

Ketika melihat sang putri dalam keadaan sehat, raja dan permaisuri sangat bahagia. Mereka sangat berterima kasih pada sang pangeran yang gagah berani.

Kemudian pangeran berkata, "paduka raja, hamba punya satu permohonan. Hamba ingin menikah dengan sang putri."

Raja pun menyetujuinya. Hari pernikahan sang putri dan pangeran pun tiba. Orang berbondong-bondong datang dari seluruh pelosok negeri untuk mengucapkan selamat. Tujuh penyihir yang baik juga datang dengan membawa hadiah.

IKAN MAS AJAIB

Dongeng Ikan Emas Ajaib

Pada zaman dahulu kala, di sebuah pulau bernama Buyan, tinggalah sepasang kakek dan nenek yang sangat miskin. Mata pencaharian si kakek adalah mencari ikan di laut. Meski hampir setiap hari kakek pergi menjala ikan, namun hasil yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Suatu hari ketika si kakek sedang menjala ikan, tiba-tiba jalanya terasa sangat berat. Seperti ada ikan raksasa yang terperangkap di dalamnya.
“Ah, pasti ikan yang sangat besar,” pikir si kakek.

Dengan sekuat tenaga si kakek menarik jalanya. Namun ternyata tidak ada apapun kecuali seekor ikan kecil yang tersangkut di jalanya. Rupanya ikan kecil itu bukan ikan biasa, badannya berkilau seperti emas dan bisa berbicara seperti layaknya manusia.
“Kakek, tolong lepaskan aku. Aku akan mengabulkan semua permintaanmu!” kata si ikan emas.
Si kakek berpikir sejenak, lalu katanya, “aku tidak memerlukan apapun darimu, tapi aku akan melepaskanmu. Pergilah!”.
Kakek melepaskan ikan emas itu kembali ke laut, lalu dia pun kembali pulang. Sesampainya di rumah, nenek menanyakan hasil tangkapan kakek.
“Hari ini aku hanya mendapatkan satu ekor ikan emas, dan itupun sudah aku lepas kembali,” kata kakek, “aku yakin kalau itu adalah ikan ajaib, karena dia bisa berbicara. Katanya dia akan memberiku imbalan jika aku mau melepaskannya.”
“Lalu apa yang kau minta,” tanya nenek.
“Tidak ada,” kata kakek.
“Oh, alangkah bodohnya!” seru nenek. “Setidaknya kau bisa meminta roti untuk kita makan. Pergilah dan minta padanya!” Maka dengan segan kakek kembali ke tepi pantai dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Tiba-tiba si ikan emas muncul di permukaan laut. “Apa yang kau inginkan, kek?” katanya.
“Istriku marah padaku, berikan aku roti untuk makan malam, maka dia akan memaafkanku!” pinta si kakek.
“Pulanglah! Aku telah mengirimkan roti yang banyak ke rumahmu.” kata si ikan.
Maka pulanglah si kakek. Setibanya di rumah, didapatinya meja makan telah penuh dengan roti.
Tapi istrinya masih tampak marah padanya, katanya:
“Kita telah punya banyak roti, tapi wastafel kita rusak, aku tidak bisa mencuci piring. Pergilah kembali ke laut, dan mintalah ikan ajaib memberikan kita wastafel yang baru!” kata nenek.
Terpaksa si kakek kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
“ups!” ikan emas muncul, “Apa lagi yang kau inginkan, kek?”
“Nenek menyuruhku memintamu agar memberikan kami wastafel yang baru,” pinta kakek.
“Baiklah,” kata ikan. “Kau boleh memiliki wastafel baru juga.”
Si kakek pun kembali pulang. Belum lagi menginjak halaman, si nenek sudah menghadangnya. “Pergilah lagi! Mintalah pada si ikan emas untuk membuatkan kita sebuah rumah baru. Kta tidak bisa tinggal di sini terus, rumah ini sudah hampir roboh.”
Maka si kakek pun kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Buatkanlah kami rumah baru!” pinta kakek, “istriku sangat marah, dia tidak ingin tinggal di rumah kami yang lama karena rumah itu sudah hampir roboh.”
“Tenanglah kek! Pulanglah! Keinginanmu sudah kukabulkan.”
Kakek pun pulang. Sesampainya di rumah, dilihatnya bahwa rumahnya telah menjadi baru. Rumah yang indah dan terbuat dari kayu yang kuat. Dan di depan pintu rumah itu, nenek sedang menunggunya dengan wajah yang tampak jauh lebih marah dari sebelumnya.
“Dasar kakek bodoh! Jangan kira aku akan merasa puas hanya dengan membuatkanku rumah baru ini. Pergilah kembali, dan mintalah pada ikan emas itu bahwa aku tidak mau menjadi istri nelayan. Aku ingin menjadi nyonya bangsawan. Sehingga orang lain akan menuruti keinginanku dan menghormatiku!”
Untuk kesekian kalinya, si kakek kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Istriku tidak bisa membuatku tenang. Dia bahkan semakin marah. Katanya dia sudah lelah menjadi istri nelayan dan ingin menjadi nyonya bangsawan” pinta kakek
“Baiklah. Pulanglah! Keinginanmu sudah dikabulkan!” kata ikan emas.
Alangkah terkejutnya si kakek ketika kembali ternyata kini rumahnya telah berubah menjadi sebuah rumah yang megah. Terbuat dari batu yang kuat, tiga lantai tingginya, dengan banyak sekali pelayan di dalamnya. Si kakek melihat istrinya sedang duduk di sebuah kursi tinggi sibuk memberi perintah kepada para pelayan.
“halo istriku,” sapa si kakek.
“Betapa tidak sopannya,” kata si nenek. “Berani sekali kau mengaku sebagai suamiku. Pelayan! Bawa dia ke gudang dan beri dia 40 cambukan!”
Segera saja beberapa pelayan menyeret si kakek ke gudang dan mencambuknya sampai si kakek hampir tidak bisa berdiri. Hari berikutnya istrinya memerintahkan kakek untuk bekerja sebagai tukang kebun. Tugasnya adalah menyapu halaman dan merawat kebun. “Dasar perempuan jahat!” pikir si kakek. “Aku sudah memberikan dia keberuntungan tapi dia bahkan tidak mau mengakuiku sebagai suaminya.”
Lama kelamaan si nenek bosan menjadi nyonya bangsawan, maka dia kembali memanggil si kakek: “Hai lelaki tua, pergilah kembali kepada ikan emasmu dan katakan ini padanya: aku tidak mau lagi menjadi nyonya bangsawan, aku mau menjadi ratu.”
Maka kembalilah si kakek ke tepi laut dan berseru”
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Istriku semakin keterlaluan. Dia tidak ingin lagi menjadi nyonya bangsawan, tapi ingin menjadi ratu.”
“Baiklah. Pulanglah! Keinginanmu sudah dikabulkan!” kata ikan emas.
Sesampainya kakek di tempat dulu rumahnya berdiri, kini tampak olehnya sebuah istana beratap emas dengan para penjaga berlalu lalang. Istrinya yang kini berpakainan layaknya seorang ratu berdiri di balkon dikelilingi para jendral dan gubernur. Dan begitu dia mengangkat tangannya, drum akan berbunyi diiringi musik dan para tentara akan bersorak sorai.
Setelah sekian lama, si nenek kembali bosan menjadi seorang ratu. Maka dia memerintahkan para jendral untuk menemukan si kakek dan membawanya ke hadapannya. Seluruh istana sibuk mencari si kakek. Akhirnya mereka menemukan kakek di kebun dan membawanya menghadap ratu.
“Dengar lelaki tua! Kau harus pergi menemui ikan emasmu! Katakan padanya bahwa aku tidak mau lagi menjadi ratu. Aku mau menjadi dewi laut sehingga semua laut dan ikan-ikan di seluruh dunia menuruti perintahku.”
Kakek terkejut mendengar permintaan istrinya, dia mencoba menolaknya. Tapi apa daya nyawanya adalah taruhannya, maka dia terpaksa kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Kali ini si ikan emas tidak muncul di hadapannya. Kakek mencoba memanggil lagi, namun si ikan emas tetap tidak mau muncul di hadapannya. Dia mencoba memanggil untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba laut mulai bergolak dan bergemuruh. Dan ketika mulai mereda muncullah si ikan emas, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Istriku benar-benar telah menjadi gila,” kata kakek. “Dia tidak mau lagi menjadi ratu tapi ingin menjadi dewi laut yang bisa mengatur lautan dan memerintah semua ikan.”
Si ikan emas terdiam dan tanpa mengatakan apapun dia kembali menghilang ke dalam laut. Si kakek pun terpaksa kembali pulang. Dia hampir tidak percaya pada penglihatannya ketika menyadari bahwa istana yang megah dan semua isinya telah hilang. Kini di tempat itu, berdiri sebuah gubuk reot yang dulu ditinggalinya. Dan di dalamnya duduklah si nenek dengan pakaiannya yang compang-camping. Mereka kembali hidup seperti dulu. Kakek kembali melaut. Namun seberapa kerasnya pun kakek bekerja, hasil yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.